Thursday, June 9, 2016

LEGENDA RATU KIDUL






Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi. Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.

Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. "Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku", kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.

Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. "Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya." Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.

Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. "Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri," kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.

Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan..

Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.

Kanjeng Ratu Kidul = Ratna Suwinda
Tersebut dalam Babad Tanah Jawi (abad ke-19), seorang pangeran dari Kerajaan Pajajaran, Joko Suruh, bertemu dengan seorang pertapa yang memerintahkan agar dia menemukan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Karena sang pertapa adalah seorang wanita muda yang cantik, Joko Suruh pun jatuh cinta kepadanya. Tapi sang pertapa yang ternyata merupakan bibi dari Joko Suruh, bernama Ratna Suwida, menolak cintanya. Ketika muda, Ratna Suwida mengasingkan diri untuk bertapa di sebuah bukit. Kemudian ia pergi ke pantai selatan Jawa dan menjadi penguasa spiritual di sana. Ia berkata kepada pangeran, jika keturunan pangeran menjadi penguasa di kerajaan yang terletak di dekat Gunung Merapi, ia akan menikahi seluruh penguasa secara bergantian.

Generasi selanjutnya, Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram Ke-2, mengasingkan diri ke Pantai Selatan, untuk mengumpulkan seluruh energinya, dalam upaya mempersiapkan kampanye militer melawan kerajaan utara. Meditasinya menarik perhatian Kanjeng Ratu Kidul dan dia berjanji untuk membantunya. Selama tiga hari dan tiga malam dia mempelajari rahasia perang dan pemerintahan, dan intrik-intrik cinta di istana bawah airnya, hingga akhirnya muncul dari Laut Parangkusumo, kini Yogyakarta Selatan. Sejak saat itu, Ratu Kidul dilaporkan berhubungan erat dengan keturunan Senopati yang berkuasa, dan sesajian dipersembahkan untuknya di tempat ini setiap tahun melalui perwakilan istana Solo dan Yogyakarta.

Begitulah dua buah kisah atau legenda mengenai Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan. Versi pertama diambil dari buku Cerita Rakyat dari Yogyakarta dan versi yang kedua terdapat dalam Babad Tanah Jawi. Kedua cerita tersebut memang berbeda, tapi anda jangan bingung. Anda tidak perlu pusing memilih, mana dari keduanya yang paling benar. Cerita-cerita di atas hanyalah sebuah pengatar bagi tulisan selanjutnya.

Kanjeng Ratu Kidul dan Keraton Yogyakarta
Percayakah anda dengan cerita tentang Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan? Sebagian dari anda mungkin akan berkata TIDAK. Tapi coba tanyakan kepada mereka yang hidup dalam zaman atau lingkungan Keraton Yogyakarta. Mereka yakin dengan kebenaran cerita ini. Kebenaran akan cerita Kanjeng Ratu Kidul memang masih tetap menjadi polemik. Tapi terlepas dari polemik tersebut, ada sebuah fenomena yang nyata, bahwa mitos Ratu Kidul memang memiliki relevansi dengan eksistensi Keraton Yogyakarta. Hubungan antara Kanjeng Ratu Kidul dengan Keraton Yogyakarta paling tidak tercantum dalam Babad Tanah Jawi (cerita tentang kanjeng Ratu Kidul di atas, versi kedua). Hubungan seperti apa yang terjalin di antara keduanya?

Y. Argo Twikromo dalam bukunya berjudul Ratu Kidul menyebutkan bahwa masyarakat adalah sebuah komunitas tradisi yang mementingkan keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan hidup. Karena hidup ini tidak terlepas dari lingkungan alam sekitar, maka memfungsikan dan memaknai lingkungan alam sangat penting dilakukan.

Sebagai sebuah hubungan komunikasi timbal balik dengan lingkungan yang menurut masyarakat Jawa mempunyai kekuatan yang lebih kuat, masih menurut Twikromo, maka penggunaan simbol pun sering diaktualisasikan. Jika dihubungkan dengan makhluk halus, maka Javanisme mengenal penguasa makhluk halus seperti penguasa Gunung Merapi, penguasa Gunung Lawu, Kayangan nDelpin, dan Laut Selatan. Penguasa Laut Selatan inilah yang oleh orang Jawa disebut Kanjeng Ratu Kidul. Keempat penguasa tersebut mengitari Kesultanan Yogyakarta. Dan untuk mencapai keharmonisan, keselarasan dan keseimbangan dalam masyarakat, maka raja harus mengadakan komunikasi dengan "makhluk-makhluk halus" tersebut.

Menurut Twikromo, bagi raja Jawa berkomunikasi dengan Ratu Kidul adalah sebagai salah satu kekuatan batin dalam mengelola negara. Sebagai kekuatan datan kasat mata (tak terlihat oleh mata), Kanjeng Ratu Kidul harus dimintai restu dalam kegiatan sehari-hari untuk mendapatkan keselamatan dan ketenteraman.

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ini diaktualisasikan dengan baik. Pada kegiatan labuhan misalnya, sebuah upacara tradisional keraton yang dilaksanakan di tepi laut di selatan Yogyakarta, yang diadakan tiap ulang tahun Sri Sultan Hamengkubuwono, menurut perhitungan tahun Saka (tahun Jawa). Upacara ini bertujuan untuk kesejahteraan sultan dan masyarakat Yogyakarta.

Kepercayaan terhadap Kanjeng Ratu Kidul juga diwujudkan lewat tari Bedaya Lambangsari dan Bedaya Semang yang diselenggarakan untuk menghormati serta memperingati Sang Ratu. Bukti lainnya adalah dengan didirikannya sebuah bangunan di Komplek Taman Sari (Istana di Bawah Air), sekitar 1 km sebelah barat Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang dinamakan Sumur Gumuling. Tempat ini diyakini sebagai tempat pertemuan sultan dengan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.

Penghayatan mitos Kanjeng Ratu Kidul tersebut tidak hanya diyakini dan dilaksanakan oleh pihak keraton saja, tapi juga oleh masyarakat pada umumnya di wilayah kesultanan. Salah satu buktinya adalah adanya kepercayaan bahwa jika orang hilang di Pantai Parangtritis, maka orang tersebut hilang karena "diambil" oleh sang Ratu.

Selain Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, mitos Kanjeng Ratu Kidul juga diyakini oleh saudara mereka, Keraton Surakarta Hadiningrat. Dalam Babad Tanah Jawi memang disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul pernah berjanji kepada Panembahan Senopati, penguasa pertama Kerajaan Mataram, untuk menjaga Kerajaan Mataram, para sultan, keluarga kerajaan, dan masyarakat dari malapetaka. Dan karena kedua keraton (Yogyakarta dan Surakarta) memiliki leluhur yang sama (Kerajaan Mataram), maka seperti halnya Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta juga melaksanakan berbagai bentuk penghayatan mereka kepada Kanjeng Ratu Kidul. Salah satunya adalah pementasan tari yang paling sakral di keraton, Bedoyo Ketawang, yang diselenggarakan setahun sekali pada saat peringatan hari penobatan para raja. Sembilan orang penari yang mengenakan pakaian tradisional pengantin Jawa mengundang Ratu Kidul untuk datang dan menikahi susuhunan, dan kabarnya sang Ratu kemudian secara gaib muncul dalam wujud penari kesepuluh yang nampak berkilauan.

Kepercayaan terhadap Ratu Kidul ternyata juga meluas sampai ke daerah Jawa Barat. Anda pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu, bisa masuk ke ruangan ini, tapi harus melalui seorang perantara yang menyajikan persembahan buat sang Ratu. Pengkhususan kamar ini adalah salah satu simbol 'gaib' yang dipakai oleh mantan presiden Soekarno.

Sampai sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler. Bahkan ketika anda membaca kisah ini, banyak orang dari Indonesia atau negara lain mengakui bahwa mereka telah bertemu ratu peri yang cantik mengenakan pakaian tradisional Jawa. Salah satu orang yang dikabarkan juga pernah menyaksikan secara langsung wujud sang Ratu adalah sang maestro pelukis Indonesia, (almarhum) Affandi. Pengalamannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah lukisan.
es New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";" face=""times new roman" , "serif"" style="color: rgb(0, 0, 0); font-size: 12pt; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px; -webkit-text-stroke-width: 0px; line-height: 18.4px; background: white;">

Sampai sekarang, di masa yang sangat modern ini, legenda Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan, adalah legenda yang paling spektakuler. Bahkan ketika anda membaca kisah ini, banyak orang dari Indonesia atau negara lain mengakui bahwa mereka telah bertemu ratu peri yang cantik mengenakan pakaian tradisional Jawa. Salah satu orang yang dikabarkan juga pernah menyaksikan secara langsung wujud sang Ratu adalah sang maestro pelukis Indonesia, (almarhum) Affandi. Pengalamannya itu kemudian ia tuangkan dalam sebuah lukisan.

LEGENDA RATU KIDUL (KONTROVERSI ) VERSI II

Fenomena gaib Kanjeng Ratu Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan sangat terkenal di jagat mistik Nusantara. Beragam versi cerita sudah banyak dikemukakan. Bahkan diangkat ke layar lebar.
Sejumlah saksi yang pernah melihat sosoknya banyak dipaparkan. Tetapi siapakah sebenarnya perempuan yang ditahbiskan sebagai Penguasa Laut Selatan itu? Misteri mencoba menyusuri beberapa informasi yang terkait dengannya.
1. Legenda
Ada 2 versi cerita/legenda mengenai keberadaan Kanjeng Ratu Roro Kidul yaitu: Pertama, cerita tentang Kanjeng Ratu Roro Kidul yang berasal dari manusia, kemudian masuk ke alam gaib (jin).
Dikisahkan bahwa Kanjeng Ratu Roro Kidul adalah puteri seorang raja dari isteri pertama. Suatu ketika terjadi intrik dalam kerajaan yang dipicu oleh kecemburuan isteri-isteri raja yang lebih muda. Akibatnya, Kanjeng Ratu Roro Kidul dan ibunya diserang suatu penyakit aneh (teluh/santet) dan diusir dari kerajaan. Si ibu menemui ajal, sedangkan Roro Kidul mencari kesembuhan dengan berdiam di kawasan pantai selatan. Disini, ia berjumpa dengan jin penguasa laut yang menjanjikan kesembuhan penyakitnya tetapi dengan syarat Roro Kidul harus ikut ke dalam kerajaan lautnya. Roro Kidul menyanggupinya. Selanjutnya, Kanjeng Ratu Roro Kidul diangkat menjadi ratu setelah penguasa sebelumnya meninggal.
Uniknya, asal usul daerah Roro Kidul itu juga beragam. Ada yang mengisahkan, Roro Kidul berasal dari tanah Jawa. Tetapi ada juga cerita Kanjeng Ratu Roro Kidul itu adalah kakak dari Saribu Raja yang merupakan keturunan Raja Batak. Nama asli Kanjeng Ratu Roro Kidul adalah Biding Laut.
Kedua, cerita rekaan buatan manusia. Cerita ini berkaitan dengan kisah Sultan Agung, penguasa Kerajaan Mataram. Dikisahkan, ketika Sultan Agung berkuasa, dia berharap agar rakyatnya hidup tentram dan tidak berniat melakukan pemberontakan sebagaimana pernah dialami kerajaan-kerajaan pendahulunya seperti Singosari, Majapahit, Demak, dll. Didorong untuk mencegah terjadinya pemberontakan itulah Sultan Agung mengeluarkan maklumat seputar kebesaran Kerajaan Mataram.
Sultan Agung mengklaim bahwa kekuasaannya bukan hanya meliputi tanah Jawa melainkan mencakup lautannya. Agar supaya klaimnya menjadi logis, maka Sultan Agung memaklumkan pula bahwa dia menjalin kerjasama dengan Kanjeng Ratu Roro Kidul, Penguasa Laut Selatan.
Strategi ini cukup jitu mengingat budaya dan tradisi Jawa yang kental dengan aroma mistik. Bahkan beredar pula cerita bahwa pada bulan Suro (Muharram), masyarakat tanah Jawa dilarang mengadakan pesta atau hajatan, karena di bulan itu Kanjeng Ratu Roro Kidul sedang menyelenggarakan hajatan di kerajaan lautnya. Padahal alasan sesungguhnya karena di bulan Suro itu penguasa Mataram mengadakan pesta, seperti pernikahan kerabat kerajaan.

2. Penuturan 2 orang saksi yang pernah bertemu Kanjeng Ratu Roro Kidul
Pertama, kesaksian Abdul (20 thn), warga Lomanis, Cilacap.
Suatu ketika, ia sedang bersantai di pantai pasir putih Pulau Nusakambangan. Menurutnya, dalam jarak sekitar 50 meter dari garis pantai, ia melihat Sang Ratu menaiki kereta kencana yang di iringi ratusan pengawalnya. Ia melihat gaun Sang Ratu sangat panjang yang membentang dibelakangnya.
Meski ia melihat mahkota di atas kepalanya Sang Ratu, tetapi wajahnya hanya terlihat dari samping. Penampakan yang ia saksikan sekitar jam 20.00 malam disusul dengan hilangnya kesadaran selama hampir satu minggu. Syukurlah, sejumlah Kyai berhasil menyembuhkannya.
Kedua, kesaksian Ahmad Durriati (70 thn), warga kotagede, Yogyakarta. Pengalaman pertama saat ia bersama putranya sedang mengadakan tirakat di pantai Parang Tritis. Menjelang tengah malam, suatu penampakan luar biasa ia saksikan yakni bangunan tembok setinggi sekitar 5 meter yang membentang sepanjang pantai.
Jaraknya kurang lebih 20 meter dari garis pantai. Di beberapa bagian bangunan tembok yang mirip benteng itu, ia dan putranya melihat sejumlah orang yang berada di atasnya, seperti sedang dalam posisi berjaga. Penjaga yang tegak berdiri dengan tombak ditangannya.
Pengalaman kedua terjadi saat ia sakit keras sehingga berada dalam kondisi koma. Dalam ketidaksadarannya itu, ia seolah berada dalam kerajaan Roro Kidul. Disana, ia melihat orang-orang yang sedang sibuk bekerja mendirikan tembok-tembok bangunan layaknya sedang ada pembangunan.
Uniknya, para pekerja memiliki ekspresi wajah memelas, seperti hendak meminta tolong. Mereka seperti bekerja dalam suasana keterpaksaan. Mereka bertelanjang dada dengan hanya mengenakan celana panjang lusuh. Selain itu, sejumlah pria berwajah bengis berdiri mengawasi para pekerja. Boleh jadi para pekerja itu adalah orang-orang yang ketika hidupnya kerap meminta pesugihan.
Selanjutnya, Ahmad Durriati menceritakan saat bertatap muka dengan Roro Kidul. Menurutnya, Sang Ratu duduk di atas kursi singgasana yang lantainya berkedudukan lebih tinggi dari tempat ia duduk. Sejumlah dayang-dayang berdiri sambil membawa kipas.
Kemudian Sang Ratu memberinya sebuah nasehat yang bermakna tauhid.  ‘’Mintalah segala sesuatu kepada Tuhanmu. Jangan meminta sesuatu apapun kepada saya, karena saya tidak berhak memberikannya. Apabila ada manusia yang meminta sesuatu kepada saya. Sebenarnya tidak pernah sekalipun saya memberikannya. Kalau ada manusia yang memuja saya dan meminta sesuatu kepada saya, maka yang memberikan permintaannya adalah dari kalangan warga kerajaan yang memang hendak menyesatkan manusia.’’ Demikian kata Kanjeng Ratu Roro kidul.
Sebuh nasehat tauhid yang boleh jadi meruntuhkan semua anggapan bahwa Kanjeng Ratu Roro Kidul sering mengabulkan permintaan manusia yang minta berkah dan pesugihan darinya.
Menurut Ahmad Durriati, apa yang ia alami dalam kondisi koma itu seperti sebuah pemberitahuan bahwa pemujaan dan minta pesugihan hanya sebuah kesia-siaan yang hanya menjatuhkan diri dalam kemusyrikan.
Kalapun ada manusia yang berhasil memperoleh harta atau kedudukan dari hasil pesugihan, itu tidak lebih dari pemberian syetan yang memang bertugas menyesatkan manusia.
Dalam akhir perjumpaannya, Ahmad Durriati diberi pilihan antara kembali ke keluarganya atau tetap tinggal di kerajaan Laut Selatan. Ahmad memilih yang pertama. Kemudian Sang Ratu mengangkat tongkat dan memukul pundaknya. Seketika ia tersentak dan sadar dari kondisi koma yang ia alami selama beberapa hari.
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan: pertama, sosok Kanjeng Ratu Roro Kidul tidak pernah ada. Ia hanya dongeng yang beredar secara turun temurun. Sebuah cerita yang tentunya dihasilkan begawan sastra yang sangat mumpuni dalam mengolah bahan cerita.
Kedua, Sosok Kanjeng Ratu Roro Kidul benar-benar ada. Ia bisa saja berasal dari jenis manusia yang menjadi siluman atau termasuk bangsa jin. Asal daerah pun bisa dari tanah Jawa atau dari luar Jawa.

Berdasarkan pengalaman Ahmad Durriati, kemungkinan Kanjeng Ratu Roro Kidul tergolong jin Muslim yang meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa.

LEGENDA RATU KIDUL ( KONTROVERSI ) VERSI I


VERSI I

Diambil dari http://gus7.wordpress.com/2008/03/27/kontroversi-legenda-kanjeng-ratu-roro-kidul/
Fenomena gaib Kanjeng Ratu Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan sangat terkenal di jagat mistik Nusantara. Beragam versi cerita sudah banyak dikemukakan. Bahkan diangkat ke layar lebar.
Sejumlah saksi yang pernah melihat sosoknya banyak dipaparkan. Tetapi siapakah sebenarnya perempuan yang ditahbiskan sebagai Penguasa Laut Selatan itu? Misteri mencoba menyusuri beberapa informasi yang terkait dengannya.
1. Legenda
Ada 2 versi cerita/legenda mengenai keberadaan Kanjeng Ratu Roro Kidul yaitu: Pertama, cerita tentang Kanjeng Ratu Roro Kidul yang berasal dari manusia, kemudian masuk ke alam gaib (jin).
Dikisahkan bahwa Kanjeng Ratu Roro Kidul adalah puteri seorang raja dari isteri pertama. Suatu ketika terjadi intrik dalam kerajaan yang dipicu oleh kecemburuan isteri-isteri raja yang lebih muda. Akibatnya, Kanjeng Ratu Roro Kidul dan ibunya diserang suatu penyakit aneh (teluh/santet) dan diusir dari kerajaan. Si ibu menemui ajal, sedangkan Roro Kidul mencari kesembuhan dengan berdiam di kawasan pantai selatan. Disini, ia berjumpa dengan jin penguasa laut yang menjanjikan kesembuhan penyakitnya tetapi dengan syarat Roro Kidul harus ikut ke dalam kerajaan lautnya. Roro Kidul menyanggupinya. Selanjutnya, Kanjeng Ratu Roro Kidul diangkat menjadi ratu setelah penguasa sebelumnya meninggal.
Uniknya, asal usul daerah Roro Kidul itu juga beragam. Ada yang mengisahkan, Roro Kidul berasal dari tanah Jawa. Tetapi ada juga cerita Kanjeng Ratu Roro Kidul itu adalah kakak dari Saribu Raja yang merupakan keturunan Raja Batak. Nama asli Kanjeng Ratu Roro Kidul adalah Biding Laut.
Kedua, cerita rekaan buatan manusia. Cerita ini berkaitan dengan kisah Sultan Agung, penguasa Kerajaan Mataram. Dikisahkan, ketika Sultan Agung berkuasa, dia berharap agar rakyatnya hidup tentram dan tidak berniat melakukan pemberontakan sebagaimana pernah dialami kerajaan-kerajaan pendahulunya seperti Singosari, Majapahit, Demak, dll. Didorong untuk mencegah terjadinya pemberontakan itulah Sultan Agung mengeluarkan maklumat seputar kebesaran Kerajaan Mataram.
Sultan Agung mengklaim bahwa kekuasaannya bukan hanya meliputi tanah Jawa melainkan mencakup lautannya. Agar supaya klaimnya menjadi logis, maka Sultan Agung memaklumkan pula bahwa dia menjalin kerjasama dengan Kanjeng Ratu Roro Kidul, Penguasa Laut Selatan.
Strategi ini cukup jitu mengingat budaya dan tradisi Jawa yang kental dengan aroma mistik. Bahkan beredar pula cerita bahwa pada bulan Suro (Muharram), masyarakat tanah Jawa dilarang mengadakan pesta atau hajatan, karena di bulan itu Kanjeng Ratu Roro Kidul sedang menyelenggarakan hajatan di kerajaan lautnya. Padahal alasan sesungguhnya karena di bulan Suro itu penguasa Mataram mengadakan pesta, seperti pernikahan kerabat kerajaan.
2. Penuturan 2 orang saksi yang pernah bertemu Kanjeng Ratu Roro Kidul
Pertama, kesaksian Abdul (20 thn), warga Lomanis, Cilacap.
Suatu ketika, ia sedang bersantai di pantai pasir putih Pulau Nusakambangan. Menurutnya, dalam jarak sekitar 50 meter dari garis pantai, ia melihat Sang Ratu menaiki kereta kencana yang di iringi ratusan pengawalnya. Ia melihat gaun Sang Ratu sangat panjang yang membentang dibelakangnya.
Meski ia melihat mahkota di atas kepalanya Sang Ratu, tetapi wajahnya hanya terlihat dari samping. Penampakan yang ia saksikan sekitar jam 20.00 malam disusul dengan hilangnya kesadaran selama hampir satu minggu. Syukurlah, sejumlah Kyai berhasil menyembuhkannya.
Kedua, kesaksian Ahmad Durriati (70 thn), warga kotagede, Yogyakarta. Pengalaman pertama saat ia bersama putranya sedang mengadakan tirakat di pantai Parang Tritis. Menjelang tengah malam, suatu penampakan luar biasa ia saksikan yakni bangunan tembok setinggi sekitar 5 meter yang membentang sepanjang pantai.
Jaraknya kurang lebih 20 meter dari garis pantai. Di beberapa bagian bangunan tembok yang mirip benteng itu, ia dan putranya melihat sejumlah orang yang berada di atasnya, seperti sedang dalam posisi berjaga. Penjaga yang tegak berdiri dengan tombak ditangannya.
Pengalaman kedua terjadi saat ia sakit keras sehingga berada dalam kondisi koma. Dalam ketidaksadarannya itu, ia seolah berada dalam kerajaan Roro Kidul. Disana, ia melihat orang-orang yang sedang sibuk bekerja mendirikan tembok-tembok bangunan layaknya sedang ada pembangunan.
Uniknya, para pekerja memiliki ekspresi wajah memelas, seperti hendak meminta tolong. Mereka seperti bekerja dalam suasana keterpaksaan. Mereka bertelanjang dada dengan hanya mengenakan celana panjang lusuh. Selain itu, sejumlah pria berwajah bengis berdiri mengawasi para pekerja. Boleh jadi para pekerja itu adalah orang-orang yang ketika hidupnya kerap meminta pesugihan.
Selanjutnya, Ahmad Durriati menceritakan saat bertatap muka dengan Roro Kidul. Menurutnya, Sang Ratu duduk di atas kursi singgasana yang lantainya berkedudukan lebih tinggi dari tempat ia duduk. Sejumlah dayang-dayang berdiri sambil membawa kipas.
Kemudian Sang Ratu memberinya sebuah nasehat yang bermakna tauhid. ‘’Mintalah segala sesuatu kepada Tuhanmu. Jangan meminta sesuatu apapun kepada saya, karena saya tidak berhak memberikannya. Apabila ada manusia yang meminta sesuatu kepada saya. Sebenarnya tidak pernah sekalipun saya memberikannya. Kalau ada manusia yang memuja saya dan meminta sesuatu kepada saya, maka yang memberikan permintaannya adalah dari kalangan warga kerajaan yang memang hendak menyesatkan manusia.’’ Demikian kata Kanjeng Ratu Roro kidul.
Sebuah nasehat tauhid yang boleh jadi meruntuhkan semua anggapan bahwa Kanjeng Ratu Roro Kidul sering mengabulkan permintaan manusia yang minta berkah dan pesugihan darinya.
Menurut Ahmad Durriati, apa yang ia alami dalam kondisi koma itu seperti sebuah pemberitahuan bahwa pemujaan dan minta pesugihan hanya sebuah kesia-siaan yang hanya menjatuhkan diri dalam kemusyrikan.
Kalapun ada manusia yang berhasil memperoleh harta atau kedudukan dari hasil pesugihan, itu tidak lebih dari pemberian syetan yang memang bertugas menyesatkan manusia.
Dalam akhir perjumpaannya, Ahmad Durriati diberi pilihan antara kembali ke keluarganya atau tetap tinggal di kerajaan Laut Selatan. Ahmad memilih yang pertama. Kemudian Sang Ratu mengangkat tongkat dan memukul pundaknya. Seketika ia tersentak dan sadar dari kondisi koma yang ia alami selama beberapa hari.
Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan: pertama, sosok Kanjeng Ratu Roro Kidul tidak pernah ada. Ia hanya dongeng yang beredar secara turun temurun. Sebuah cerita yang tentunya dihasilkan begawan sastra yang sangat mumpuni dalam mengolah bahan cerita.
Kedua, Sosok Kanjeng Ratu Roro Kidul benar-benar ada. Ia bisa saja berasal dari jenis manusia yang menjadi siluman atau termasuk bangsa jin. Asal daerah pun bisa dari tanah Jawa atau dari luar Jawa.
Berdasarkan pengalaman Ahmad Durriati, kemungkinan Kanjeng Ratu Roro Kidul tergolong jin Muslim yang meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa.
AGUS SISWANTO
PERNYATAAN-PERNYATAAN DARI RESPON TENTANG KONTROVERSI LEGENDA KANJENG RATU RORO KIDUL :
1. Kalamwadi
saya cenderung berpendapat, yang namanya jin memang ada dan kehidupannya juga seperti manusia, masalah KRK itu hanya sebuat dari manusia saja, yang jelas masyarakat jin itu ada, jin ada yang sholeh ada juga yang murtad sama seperti manusia, kalu suka ada sekelompok orang yang mengklaim bekerja sama dengan KRK itu ya syah2 aja, yang jelas jangan lupa kalau manusia itu adalah makhluk tuhan yang paling sempurna.
2. Bani Mustajab
Benar manusia makhluk sempurna. Tapi dalam konteks bekerjasama dengan makhluk gaib(jin), mungkin masih bisa didiskusikan lebih lanjut.
3. dhany
Sesunggu Allah menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah…
4. dewi supraba
Sudah menjadi sifat jin untuk memesongkan manusia dari jalan yang benar. Jadi kalau siapa saja mengajak kepada tauhid, maka dia pasti bukan dari golongan jin.Karena yang ada dialam gaib tidak hanya jin saja, terdapat makhluk Allah yang lain juga.
5. Tin
Anehnya, saya pernah mendengar dan membaca ceritera ke tiga.
Ratu Roro Kidul adalah seorang putri raja ( dari kerajaan mana, saya lupa ) yang sedang jatuh cinta kepada seorang patih dari kerajaan musuh. Ketika si putri raja akan dinikahkan dengan pilihan orang tuanya, dia menolak dan melarikan diri, sementara itu kekasihnya sedang bertempur dan berjanji akan segera menjemputnya di pantai selatan bila perang telah berakhir. Si putri raja dengan masih mengenakan kostum pernikahan berwarna hijau dengan selendangnya yang panjang melarikan diri menuju pantai selatan. Diatas sebuah karang si putri raja menunggu sang kekasih datang menjemputnya. Menanti dan menanti, ber- hari2, namun sang kekasih tak pernah menampakkan diri. Tubuh dan hati sang putri begitu terluka, dalam keputus asaannya sang putri menerjunkan diri ke laut. Namun karena Tuhan tak meridhoi umatnya yang membunuh diri, arwah sang putri tidak diterimanya.
Karena kecewa, marah dan terluka, sang putri ingin membalas dendam, dendam ini ditujukannya kepada manusia yang dimatanya adalah penyebab dari semua ini. Sejak saat itu arwah sang putri yang marah merana hidup bergentayangan sebagai jin.
Sejak saat itu pula timbul kejadian2 aneh yang berkaitan dengan legende Roro Kidul yang sering diunkapkan oleh para pembaca sendiri.
Salam saya,
Tin
6. shalimar
Soul Kanjeng Ratu Pantai Selatan adalah seorang DEWI atau bidadari yang diturunkan ke bumi dengan wujud manusia . Beliau adalah Holy Soul Spirit ( Bidadari ) Beliau jarang keluar Istana . Dan memang benar , seperti yang selama ini beredar dan memberi pesugihan itu adalah anggota kerajaan yang menyesatkan manusia .
7. wong edan
kanjeng ratu kidul adalah seorang ibu pertiwi penjaga kemakmuran bagi bangsa indonesia penjaga alam gaib di wilayah benua indonesia dan semar sebagai bapak bagi rakyat indonesia kedanya adalah benteng kekuatan indonesiagama yang di anut adalah hinduhisme dan budha [rekarnasi]penigalan terbesar adalah candi boro bu dor[titik pusatkekuatan indonesia]kejayaan di masa raja jawa di lahirkan awaldan ahir kaum indonesia [rekarnasi]perbuatan baik dan buruk tergantung dari manusia itu sendiri beda dengan ajaran [islam]masih mempercayai kalau ada kehidupan lain setelah mati alam barsah alam penentuan[surga dan neraka]
8. Mas Karebet
Om Swasti astu Om Santi – Santi
Salam Damai Sejahtera
Assalamualaikum wrwb
Kanjeng Gusti Ratu Pantai Selatan
Goddness Ini adalah cerita Asli Kanjeng Ratu Pantai Selatan , saya gak perlu mengatakan narasumbernya dari mana , yang penting cerita ini diperuntukkan bagi yang ingin mengetahui sebuah KEBENARAN
DIA ( ALLAH ) MAHA MENGETAHUI SEGALA APA YANG GAIB DAN YANG NYATA, MAHA SUCILAH ALLAH DENGAN TIDAK MEMPERSEKUTUKAN-NYA,
( SURAT AL MU’MINUN : AYAT 92 )
Sekali lagi saya katakan bahwa untuk bercerita tentang beliau saja kita membutuh energi yang luar biasa , apalagi untuk berjumpa dengan beliau didunia gaib ? Lupakanlah cerita2 fiksi yang bergaung di luar sana . Perlu saya jelaskan sebelumnya , saya pernah ditegur keras oleh seorang Princess Keturunan Kraton Pasundan bahwa hendaknya jika kita menyebut beliau wajib dengan gelar lengkapnya , KANJENG GUSTI RATU PANTAI SELATAN . Itulah cara kita memberi perhormatan kepada beliau
Siapa sesungguhnya KGR Pantai Selatan itu ?
Beliau adalah salah seorang dari 7 bidadari yang turun dari Khayangan ( surga ) dalam bentuk NUR yang suci , yang berwujud HOLY SPIRITyang bisa berwujud sebagai seorang wanita cantik yang luar biasa . Beliau bukanlah sosok yang tiba2 muncul dan bisa bertemu sembarang orang , karena beliau adalah makluk Allah SWT yang suci .Beliau sangat halus budi dan bahasa , lemah lembut ke ibuan dan bisa berbicara berbagai macam bahasa di dunia.
Tak kenal maka tak sayang ! Cerita tentang legenda Kanjeng Gusti Ratu Pantai Selatan ( KGRPS ) selama ini yang sedang beredar di masyarakat ,itu hanya cerita rekaan saja . Juga legenda bahwa KGRPS suka menggoda laki2 itu SALAH BESAR . Beliau adalah seorang BIDADADARI YANG SUCI, bagaimana bisa mengoda laki2 ? Memang benar beliau memiliki AURA yang sangat luar biasa . — siapa yang berani lawan bidadari sih ? — Hanya sekarang beliau suka kecewa akan banyaknya cerita2 diluaran yang sama sekali TIDAK benar2 mewakili sosok beliau yang sesungguhnya. Sehingga karena ketidak tahuan masyarakat akhirnya , malah menciptakan FITNAH yang meyesatkan .
Sungguh , tak kenal maka tak sayang .
Mengapa beliau diturunkan kebumi oleh Allah SWT ,Gusti Allah Bapa,Sang Hyang Widie atau Gusti Akarya Jagad ?
Allah memberikan mandat / amanah yang MULIA kepada KGRPS untuk rakyat
Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya , konon pula bahwa KGRSP bisa menitis pada wanita2 yang TERPILIH oleh Allah , untuk menjadi para lelakon dibumi ini ( legenda ) sehingga tak jarang wanita2 yang berAURA pecahan dari KGRPS akan diburu2 oleh para lelaki yang berkepentingan untuk menyokong AURAnya , seperti konon Raja2 Mataram
SHE IS A HOLY SPIRIT
Cerita ini memang kontroversial , seperti The Davinci Code terhadap sejarah kesucian Jesus sebagai “ roh kudus “ . Tetapi bagaimanapun KEBENARAN harus selalu ditegakkan dan kita tidak boleh membengkokan sejarah .
Siapa NYAI RORO KIDUL ?
Dia dulunya adalah murid dari KGRPS yang bernama Dewi Anjani , yang akhirnya mempunyai kesaktian yang tinggi dan merasa “lebih “ , sehingga jadi takabur dan membangun kerajaan sendiri , terpisah dengan Kerajaan KGRPS .Belum dipastikan apakah dia ini dulu aslinya berbentuk manusia atau memang mahkluk gaib .Secara fisik dan rupa bentuknya berbeda dengan KGRPS , tetapi baju kebesarannya sama2 berwarna hijau. Jadi sekali lagi setelah membaca blogs ini , jangan pernah salah untuk menafsirkan siapa Nyai Roro Kidul dan Kanjeng Gusti Ratu Kidul .
Jika diukur besar kecilnya kerajaan2 gaib di Laut Kidul — kerajaan KGRPS mempunyai wilayah terkecil tapi mempunyai pengaruh terbesar di dunia gaib . Semua makhluk gaib akan tunduk dan hormat kepada beliau —
Lagian siapa sih yang gak respect sama bidadari yang menjadi utusan Allah ? Bukanlah kita semua pasti akan hormat pada mahkluk2 suciNya ? Jangankan kepada bidadari atau malaikat , kepada orang yang suci /sufi aja kita hormat – yah kecuali setan yang berbadan manusia, pasti setan tidak akan pernah mau hormat kepada manusia atau makhluk ciptaan Allah yang lain . Makanya jika ada manusia yang takabur ( sok lebih ) maka didalam dirinya pasti ada setan yang terkutuk. — upss ! no comment Description: ;-)Im not an angel also he he he ….
Di Pantai Selatan ( Kidul ) ada sekitar 40 Kerajaan Gaib yang dipimpin oleh 40 Ratu Kidul , termasuk kerajaan Nyo Blorong , Nyi Roro Kidul , Nyi Nyi Nyi … dan semua memakai fasilitas yang sama dan warna yang di simbolkan juga berwarna hijau . Jadi jangan kira jikakalau diParang Kusumo atau di Pelabuhan Ratu , Parang Tritis dan lain2 itu hanya tempat untuk bertemu dengan KGRPS — salah2 dan kebanyakan banyak yang salah sasaran , karena yang diketemui adalah para RATU KIDUL – ya memang mereka itu ratu2 Kidul yang asli , yaitu ratu2 dari 40 Kerajaan gaib Kiduls group . Tapi ingat , mereka bukanlah KGRPS yang suci itu …
Ratu2 gaib Kidul inilah yang banyak mengoda manusia2 yang sedang “terjerumus akan Ilmu Sesat ,Obsesi dan Ambisi . Banyak pula yang menyaru sebagai KGRPS kepada manusia yang minta kekayaan, kekuasaan , kejayaan dan lain2 . Banyak manusia yang terjerumus mengadakan pernikahan gaib dengan Ratu2 Kidul tersebut demi ambisi2 keduniawiannya , wah tentu para jin itu pasti akan berebutan untuk menikahi manusia , tapi seremkan ….. menikah dengan RATU JIN ?
Pada umumnya setiap orang yang mengadakan pemujaan terhadap Kerajaan Selatan akan ditemui oleh KGRPS saat pertama kalinya dan beliau akan menyarankan untuk ‘ DON’T DO THAT “ —tapi jika manusia tetap pada pendiriannya , maka RATU2 KIDUL yang lain akan datang dan langsung melakukan registrasi untuk mendaftar anggota kerajaan barunya – diberi kekayaan ( transfer dari bank gaib ) tapi jika masanya kontraknya sudah lewat , mereka akan dibekerjakan secara rodi di kerajaan2 ratu kidul tersebut …di alam barzah nya , serem ya ?
Kanjeng Gusti Ratu Kidul tidak akan pernah memberikan pesugihan dan menggoda / mengumbar aura maksiat kepada manusia . Secara logika seorang utusan Allah apapun sebutannya , bidadari / malaikat / nabi / rasul /wali pasti tidak akan melakukan hal negative seperti itu . Seorang bidadari tidak akan pernah JAHAT kepada mahkluk Allah yang lain .Pernah gak sih dengar ada bidadari yang jahat ?
Suatu hari nanti akan terbuka TABIR KEBENARAN dan manusia2 yang selama tidak tahu , yang sok tau ataupun yang munafik akan hal hal gaib , mereka akan mendengarkan sebuah rahasia SEMESTA , yang selama ini masih menjadi rahasia besar dan misteri.

PENCERAHAN :
Pemahamam secara RUHANI mengenai Ratu-ratu dari 40 Kerajaan gaib Kiduls group tersebut.Penilaian negatip bahwa Ratu2 gaib Kidul inilah yang banyak mengoda manusia2 yang sedang “terjerumus akan Ilmu Sesat ,Obsesi dan Ambisi,ini adalah KELIRU, kita sebagai sama-sama mahkluk ciptaan Tuhan yang mendalami spiritual batin dan agama,bahwa KGRPS merupakan utusan Tuhan YME ,dengan kuasanya Tuhan juga menciptakan bayangan-bayangan KGRPS dengan 40 bidadari-bidadari Ratu yang lain yang mempunyai kewenangan tugas yang macam-macam dan KGRPS adalah sebagai Pancernya .Jadi seumpama ada salah satu Ratu yang misalnya diminta kekayaan pesugihan ,dia juga akan memberi sesuai TUGASnya.Namun perlu diingat bahwa ,beliau Ratu khusus kekayaan tersebut hanya menjalankan tugas sebagai bagian KIRI sebagai Ibu Yang Pengasih dan Penyayang,ibaratnya mereka sebagai jari-jari tangan dan kaki KGRPS sesuai tingkatan orang tersebut mengabdi dan meminta.
Jadi mereka-mereka tersebut ( ratu-ratu yang 40 ) TIDAK PATUT DISALAHKAN atau dikatakan mempunyai HATI YANG JAHAT karena masing-masing bagian mempunyai tugas masing -masing : Ada yang menggoda,ada yang memberi kekayaan,ada yang memberi ilmu pengetahuan dan ada yang menuntun kebaikan.Jadi ada bagian KANAN dan bagian KIRI sesuai garis keseimbangan seperti Roh ada yang baik ada juga yang jahat.
Semua hanya menjalankan TUGAS sebagai wakil -wakil KGRPS menemui seseorang yang tingkatan IMAN dan Dihajatkan.
Mereka juga tidak mau menggoda orang yang IMANnya teguh kepada Tuhan YME,bahkan memberikan teladan atau tuntunan jalan KEBENARAN,bahwa apabila yang diambil itu sesuai dengan Ngunduh Wohing Pakarti atau Karma ( perbuatan yang telah mereka lakukan selama hidup).
Memang semua adalaha Rahasia Sang Pencipta yang tidak bisa dinalar dengan AGAMA dan LOGIKA,dengan ini kita IMANI Description: :DIA ( ALLAH ) MAHA MENGETAHUI SEGALA APA YANG GAIB DAN YANG NYATA, MAHA SUCILAH ALLAH DENGAN TIDAK MEMPERSEKUTUKAN-NYA,
( SURAT AL MU’MINUN : AYAT 92 ),jadi KGPRS tidak memandang dia itu agama apa , tetapi Iman Kamu kepada Tuhan YME karena beliau lebih mengenal Tuhan Yang Sebenarnya daripada orang-orang yang BERAGAMA.
Jadi ada yang perlu diluruskan sekali lagi ,sangat salah besar kalau KGRPS itu ikut agama tertentu,misal Islam karena beliau kedekatannya dengan Tuhan lebih dari kedekatan orang beragama.
***… semoga …tercerahkan ***